Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Minggu, 10 April 2016

Muhammad Bin Sirrin, Imam Dalam Ilmu dan Waro'

MUHAMMAD BIN SIRRIN 
IMAM DALAM ILMU DAN WARO’

Beliau adalah Abu Bakr Muhammad bin Sirin al-Anshari, ayah beliau yaitu Sirin adalah Abu Amrah maula (bekas budak) Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu sang pelayan Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Setelah ayahanda beliau Abu Amrah Sirin al-Anshari dibebaskan dari perbudakan lalu tampaklah keinginan pada diri beliau untuk menyempurnakan separuh agamanya, maka mulailah ia mencari seorang wanita yang akan menjadi pendampingnya hingga jatuhlah pilihan beliau pada seorang wanita mulia maula (bekas budak) Abu Bakr ash-Shiddiqradhiyallaahu ‘anhu, dialah Shafiyyah seorang wanita cantik nan cerdas yang dikenal memiliki akhlak yang tinggi dan sangat dicintai oleh para ummahatul mukminin terlebih-lebih Ibunda ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anhaa.

Maka segeralah Sahabat Abu Bakr radhiyallaahu ‘anhu mencari berita tentang agama dan akhlak sang peminang (Sirin-red), seperti layaknya seorang ayah yang hendak menikahkan putrinya. Hingga Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu mengatakan kepada beliau, “Nikahkanlah keduanya wahai Abu Bakr karena aku mengenalnya adalah seorang yang baik agama dan akhlaknya.” Maka menikahlah keduanya dengan dipersaksikan ileh para sahabat kibar (senior) dan dido’akan kebaikan. (Lihat Suwar min Hayaat ash-shahaabah124)

Muhammad bin Sirin dilahirkan pada dua tahun terakhir dari kekhalifahan Umar bin Khaththab radhiyallaahu ‘anhu –atau ada yang mengatakan dari kekhalifahan Utsman bin Affan radhiyallaahu ‘anhu– namun al-Imam adz-Dzahabi menegaskan pendapat kedua itu lebih tepat, karena kalau seandainya beliau lahir pada masa kepemimpinan Umarradhiyallaahu ‘anhu maka beliau akan seumur dengan al-Hasan bin Ali padahal kenyataannya Muhammad bin Sirin lebih muda beberapa tahun dari al-Hasan. (Siyar A’lam an-Nubala’ 4/6o7)

Sabtu, 02 April 2016

Jumat, 01 April 2016

Keutamaan Istiqomah



KEUTAMAAN SIKAP ISTOQOMAH
Bersama : Ustadz KH. Muhammad Arifin Ilham
 


Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.
Sungguh kita belum wafat, belum
 di akhirat, di dunia lebih dahulu dibahagiakan Allah karena sifat sikap istiqomah ini. Inilah diantara hikmahnya :
1.       Perintah Allah dan RasulNya, "Dan beribadahlah kepada Allah sampai ajal tiba" (QS Al Hijr 99). Dari Abu Amr atau Abu Amrah ra, Sufyan bin Abdullah Atsaqafi ra berkata, Aku berkata Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku dalam Islam satu perkataan yg aku tidak akan menanyakannya kepada seorangpun selain padamu. Rasulullah menjawab, “Katakanlah saya beriman kemudian istiqomahlah” (HR Muslim).
2.     Sunnah utama Rasulullah, "Sungguh pada diri Rasulullah adalah teladan terbaik bagi kalian" (QS Al Ahzab 21). Rasulullah bersabda, ”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dg kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yg paling dicintai oleh Allah adalah amalan yg kontinu (ajeg) walaupun sedikit" (HR Muslim).
3.     Allah akan perbaiki keadaannya, 'Dan mereka yg beriman atas apa yg Allah turunkan kepada Nabi Muhammad dan itu haq dari Allah, maka Allah maafkan kesalahan mereka dan Allah perbaiki keadaan mereka" (QS Muhammad 2).
4.    Pahala yg tidak terputus, "Kecuali bagi mereka yg beriman dan beramal sholeh untuk mereka ganjaran yg tidak terputus (QS At Tiin 6). Rasulullah bersabda, “Jika seseorang sakit atau melakukan safar, maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika mukim (tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat" (HR Bukhori).

Selasa, 29 Maret 2016

Adab Seorang Murid Terhadap Guru


Adab Seorang Murid Terhadap Guru
Jika seorang murid berakhlak buruk kepada gurunya maka akan menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya berkah dari ilmu yang didapat, tidak dapat mengamalkan ilmunya, atau tidak dapat menyebarkan ilmunya. Itu semua contoh dari dampak buruk
Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi begitu julukan mereka para pemegang kemulian ilmu agama. Tinggi kedudukan mereka di hadapan Sang Pencipta.
Ketahuilah saudaraku para pengajar agama mulai dari yang mengajarkan iqra sampai para ulama besar, mereka semua itu ada di pesan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَجِلْ كَبِيْرَنَا وَ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَ يَعْرَفُ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama” (HR. Ahmad,dalam Shahih Al Jami).

Senin, 28 Maret 2016

Kitab Nashoihul Ibad : 3 Tingkatan Sabar



Sebagian Ulama ahli ma’rifat mengatakan, shabar itu ada tiga tingkatan :
قَالَ بَعْضُ الْعَارِفِيْنَ الصَّبْرُ ثَلَاثٌ مَقَامَاتٍ: تَرْكُ الشَّكْوَى وَهِيَ دَرَجَةُ التَّابِعِيْنَ وَالرِّضَاءُ بِالْمَقْدُوْرِ وَهِيَ دَرَجَةُ الزَّاهِدِيْنَ      وَالْمَحَبَّةُبِالْإِبْتِلَاءِ وَهِيَ دَرَجَةُ الصِّدِّيْقِيْنَ
“Berkatalah sebagian Ulam ahli ma’rifat. Shabar itu ada tiga :
Tidak suka menceritakan nasib buruk kepada selain Allah. Ini adalah sabar tingkatan tabi’in.
Ridho atas ketetapan Allah. Ini adalah sabar tingkatan orang-orang zuhud.
Cinta akan mushibah. Ini adalah tingkatan  sabar para shiddiqiin”.

Ceramah Habib Jindan : Malaikat Izrail 70 kali melihat wajah kita dalam sehari

Minggu, 27 Maret 2016

Qasidah Bifaqih Muqoddam



Qasidah Bilfaqih Muqoddam
Oleh : Alhabib Alwi bin Abdurrahman Alhabsy
يَا أِمَامِيْ يَا وَلِيَ الله
   أُسْلُكْ بِنَالِ طَرِيْقِ الله
اَنْتَ الْفَقِيْهُ لِسِرِّ الله
    أَنْتَ اْلمُقَدَّمْ صَفِيُّ الله
يَا أُسْتَاذِيْ أَعْظَامَ السَّادَاتْ
   أُنْظُرْ بِنَا قُدْوَةَ الْقَادَاتْ
أَنْتَ الشَّفـِيْعُ لِذِي الْحَاجَاتْ
    حَاجَاتُنَا نَيْلُ الشَّفَاعَاتْ
أِشْفَعْ لَنَا لِنَيْلِ الْمُنَى
    يَا بَا عَلَوِيِ يَا قُدْوَتَنَا 
اَلْمُرْتَجَى الْهَادِى الْقُرْبَى
    مِنْ رَبِّنَا جَلَّ وَعَلَا
يَارَبَّنَا بِجَاهِ الْفَقِيْه
   اَلْمُقَدَّمْ وَكُلِّ أَبِيْه
وَشَيْخِهِ وَكُلِّ بَنِيْه
  وَعَمِّهِ وَزَوْجِ الْفَقِيْه
أَسْعَدْ بِنَا بِفَوْزِ الْقُرْبَى
   مِنْكَ وَمِنْ أَفْضَلِ الْوَرَى
وَادْفَعْ عَنَّا الشَّرَّ وَالْبَلْوَى   وَاخْتِمْ لَنَا رَبِّ باِالْحُسْنَى
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى النَّبِي
    نَبِّيِنَا أَفْضَلِ النَّبِي
اَلْمُصْطَفَى وَاَلِ النَّبِي
    اَلْمُرْتَضَى وَصَحْبِ النَّبِي
الراجى بالدعاء الفقير علوي بن عبد الرحمن الحبش باعلوي الحبش

Kitab Nurul Iman : Dicabutnya Ilmu

Majelis Rasulullah SAW
Pengajian Jaltsatul Isnain
Kajian Kitab : Nurul Iman , Hadits ke 36
Karya :Al Musnid Al Habib Umar Bin Hafizh
Tema : ILMU dan ULAMA (Dicabutnya Ilmu)
Bersama : Alhabib Alwi Bin Abdurrahman Alhabsy

Jumat, 25 Maret 2016

Hadits 4 : Nasib manusia telah ditetapkan



Hadits ke- 4
Nasib manusia telah ditetapkan
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا . [رواه البخاري ومسلم]
Terjemah Hadits :
“Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat

Kajian Kitab Sulamuttaufiq,Malam Kamis 23 Maret 2016



Majelis Malam Kamis 23 Maret 2016
Zawiyaturrasul SAW
Kajian Kitab : Sulamuttaufiq

bersama : Alhabib Alwi bin Abdurrahman Alhabsyi

Bab : Istinja