Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Sabtu, 05 Maret 2016

Alasan Kita Harus Bersyukur


Mengapa Kita Harus Bersyukur?
Karena semua nikmat itu berasal dari Allah Ta’ala
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (Qs. An Nahl: 53)
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”  (Qs. An Nahl: 114).
Bersyukur merupakan perintah Allah Ta’ala
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (Qs. Al Baqarah: 152)

Dalil Tentang Syukur Nikmat

Dalil Tentang Syukur
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nahl: 18)
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (Qs. An Nahl: 53)
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”. (Qs. Adh Dhuha: 11)

Sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi no. 3458)

Anjuran Untuk Menuntut Ilmu


Hadits Tentang Anjuran  Menuntut Ilmu
اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
“Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.”
 مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ  أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula". (HR. Bukhari dan Muslim)
 مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Artinya : ”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR. Turmudzi)

 طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
 Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam” (Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)

Jumat, 04 Maret 2016

1100 Hadits Terpilih ,Bagian ke 14 : Maut dan Kematian - 1100 Hadits Pilihan

Hadits Tentang Maut dan Kematian
أَش‍ْرَفُ الْمَوْتِ مَوْتُ الشُّهَدَاءِ (رواه الشِّهاب)
1.        “Kematian yang paling mulia adalah matinya para syuhada”
(HR. Asy-Syihab)
لَمْ يَلْقَ ابْنُ  آدَمَ شَيْئًا قَطُّ خَلَقَهُ اللهُ اَشَدَّ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ، ثُمَّ إِنَّ الْمَوْتَ لَأَهْوَنُ مِمَّا بَعْدَهُ (رواه احمد)
2.      “Tidak ada sesuatu yang dialami anak Adam dari apa yang diciptakan
Allah lebih berat daripada kematian, Baginya kematian lebih ringan daripada apa yang akan dialami nya sesudahnya”.
(HR. Ahmad)

أَكْثِرُوْا ذِكْرَ الْمَوْتِ، فَمَا مِنْ عَبْدٍ أَكْثَرَ ذِكْرَهُ إِلَّا أَحْيَا اللهُ قَلْبَهُ وَهَوَّنَ عَلَيْهِ الْمَوْتَ. (رواه الدَّيلمي)
3.      “Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak megingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinyadan diringankan baginya akan sakitnya kematian.”
(HR. Ad-Dailami)

Kamis, 03 Maret 2016

Keutamaan Wudhu -Kitab Lubaabul Hadits


فِيْ فَضِيْلَةِ  الْوُضُوْءِ
Keutamaan Wudlu
١. قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ تَوَضَأَ لِلصَّلاَةِ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ ، فَإِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ خَطِيْئَتِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barangsiapa berwudlu untuk shalat dan membaguskan wudlunya, kemudian mendirikan shalat, maka dia keluar dari dosa-dosanya seperti ketika dilahirkan ibunya”.

Bab 3 : Kedahsyatan Siksaan di Alam Kubur

Bab 3 : Kedahsyatan Siksaan di Alam Kubur
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: “Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: “Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

Bab 2 : Beratnya Maut dan Kengeriannya

BAB 2 :  BERATNYA MAUT DAN KENGERIANNYA
DAHSYATNYA KEMATIAN
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas bin Malik r.a. berkata bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda:
مَنْ اَحَبَّ لِقَاءَ الله اَحَبَّ الله لِقَائَهُ، وَمَنْ كَرِهَ  لِقَاءَ الله  كَرِهَ الله لِقَائَهُ
bermaksud: Siapa yang suka bertemu kepada Allah, maka Allah suka menerimanya dan siapa yang tidak suka bertemu kepada Allah, Allah juga tidak suka menerimanya.