Dalil
Tentang Syukur
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ
اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung
nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nahl: 18)
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada
kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (Qs. An Nahl: 53)
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu
maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”. (Qs. Adh Dhuha:
11)
Sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi
wa sallam, dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى
هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ
مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang makan makanan
kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi
min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah
memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan
dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi no.
3458)
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ
فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat
suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan
minum” (HR. Muslim no. 2734).
Ketika tertimpa musibah atau
melihat sesuatu yang tidak menyenangkan, maka sebaiknya tetaplah kita memuji Allah.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم – إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ
قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ
الصَّالِحَاتُ ». وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى
كُلِّ حَالٍ ».
Dari Aisyah, kebiasaan Rasulullah jika
menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan “Alhamdulillah
alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat”. Sedangkan jika beliau menyaksikan
hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan “Alhamdulillah ‘ala kulli
hal.” (HR Ibnu Majah )
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ
النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi shallallahu’alaihi
wasallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada
keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari, no. 5933)
Imam Al Hakim meriwayatkan dari Abdullah bin
Abbas, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menasihati
seorang laki-laki:
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ , شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ
, وَصِحَّتِكَ قَبْلَ سَقْمِكَ , وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ
, وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ , وَحَيَاتَكَ قَبْلَ
مَوْتِكَ
”Ambillah kesempatan lima (keadaan)
sebelum lima (keadaan). (Yaitu) mudamu sebelum pikunmu, kesehatanmu sebelum
sakitmu, cukupmu sebelum fakirmu, longgarmu sebelum sibukmu, kehidupanmu
sebelum matimu.”
(HR. Al Hakim)
Penulis : @bdul Khair

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar anda !